Manfaat
Gerakan Sholat Perspektif Kesehatan
Dalam
mendefinisikan tentang arti kata shalat, Imam Rafi’i mendefinisikan bahwa sholat
dari segi bahasa berarti do’a, dan menurut istilah syara’ berarti ucapan dan
pekerjaan yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri/ditutup dengan salam, dengan
syarat tertentu. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan sholat adalah suatu pekerjaan yang diniati ibadah dengan
berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan yang dimulai dengan takbiratul
ikhram dan diakhiri dengan salam.
Melaksanakan shalat sebagai salah satu rukun Islam bukan
saja menjaga tegaknya agama tetapi secara medis sholat adalah gerakan paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan sholat memberi dampak yang
sangat positif bagi kesehatan dan obat terhadap berbagai macam penyakit. Ibadah
shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh
manusia. Setiap gerakan di dalam shalat mempunyai manfaat masing-masing.
Berikut ini manfaat pada gerakan sholat bagi kesehatan, yaitu :
1. Berdiri tegak dalam sholat
Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata
berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yang luar biasa yaitu dapat melatih
keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran. Berdiri tegak pada waktu sholat
membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada otak, jantung, paru-paru,
pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja secara normal, kedua kaki yang
tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat bermanfaat bagi kesehatan seluruh
tubuh.
2. Takbiratul
Ihram
Posisi
berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di
depan perut atau dada bagian bawah. Manfaat gerakan ini melancarkan aliran
darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah
otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Darah yang kaya akan oksigen
ini dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, Saat mengangkat kedua
tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian
kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian
atas.
3. Rukuk
Posisi
rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala
lurus dengan tulang belakang. Rukuk
yang dilakukan dengan tenang dan optimal bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi
tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Rukuk
juga dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di
punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher,
tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.
Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke
bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
4. I’tidal
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah
dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur
keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf
keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Gerakan ini juga bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ
pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut
mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.
Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
5. Sujud
Posisi sujud yang menungging
dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Manfaat
gerakan ini adalah aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak.
Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu,
lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi
kapasitasnya di otak. Posisi ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi
wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan. Masih
dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot
perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat
pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih
organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu
dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang
baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang
menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi
elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan
mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
6. Duduk antara Dua Sujud & Duduk Iftirosy (Tasyahud awal)
Setelah melakukan sujud, kita melakukan duduk. Dalam shalat
terdapat dua jenis duduk, yaitu iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat
akhir). Hal terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum.
Bagi wanita, di daerah ini terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur
untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.
Pada saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan
syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal
paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Selain itu,
gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan
lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat
mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
7. Duduk Tawarru’ (Tasyahud Akhir)
Duduk tasyahud akhir atau tawaru’ adalah salah satu
anugerah Allah yang patut kita syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan
penyakit tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki
kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara otomatis memijat
pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata, otot-otot bahu,
dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar
biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan kekuatan organ seks. Bagi wanita
posisi ini bermanfaat untuk memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot
tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis
inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
8. Salam
Bahkan, gerakan
salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, bermanfaat membantu
menguatkan otot-otot leher dan kepala serta menyempurnakan aliran darah di
kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.
Apabila kita menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih
segar, sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu
kembali berfikir dengan terang.